BANDA ACEH – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Aceh menyatakan sebanyak 21 anak di Aceh meninggal akibat covid-19. Sementara, total kasus anak yang positif covid-19 di Aceh sebanyak 797 anak.
“Dari total 21 anak yang meninggal ini di antaranya delapan anak meninggal dalam kondisi konfirmasi positif covid-19, 11 anak probable, dan dua lainnya suspek,” kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh, Herlina Dinianti, kepada Medcom.id, Rabu, 23 Juni 2021.
Herlina mengatakan, penyebab kematian adalah penyakit komorbid seperti penyakit jantung, masalah neurologi, dan gizi. Pihaknya menerangkan, anak yang terinfeksi covid-19 kondisinya dapat semakin buruk akibat adanya penyakit dasar lain.
“Jadi penyebab nya sama seperti orang dewasa, anak juga ada komorbidnya,” simpul dia.
Herlina mengungkapkan, sejak Maret 2020 hingga Juni 2021, total kasus anak yang terpapar covid-19 dan menjalani perawatan sebanyak 1.831 anak. Detailnya, sejumlah 1.284 anak menjalani isolasi mandiri (isoman) karena tidak memiliki gejala dan dirawat di rumah sakit sebanyak 547 anak.
“Anak-anak yang tertular covid-19 berusia 1 bulan hingga 18 tahun,” terang dia.
Herlina menjelaskan anak yang tertular covid-19 tersebut rata-rata dari klaster keluarga. Namun, ada juga yang tertular dari lingkungan masyarakat sekitar.
Pihaknya menerangkan, tingginya kasus positif covid-19 akibat tranmisi lokal di Aceh sangat tinggi. “Dari 23 kabupaten/kota di Aceh kasus anak yang positif covid-19 terbanyak adalah Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Bireuen, Aceh,” papar Herlina.