TAMIANG – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh kembali bergulir. Pada Rabu, 25 Agustus 2021 pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, telah dilangsungkan webinar bertajuk “Hidup Produktif di Era Digital”.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang menyasar target segmen ASN, siswa, dan mahasiswa, dihadiri oleh sekitar 537 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Ir. Prayudy Widyanto, MM, Professional Business Coach; Muhammad Arif Rahmat, SHI, Certified Life Coach; H. Tengku Insyafuddin, S.T, Wakil Bupati Aceh Tamiang; dan Dr. Iswahyudi, S.P, M.Si, Koord. Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa. Nandieva Shahannaz sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.
Pada sesi pertama, Ir. Prayudy Widyanto, MM menyampaikan petani dan nelayan go online memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ketahanan pangan, serta memelihara keberlanjutan lingkungan. Sedangkan untuk sasarannya sendiri, petani tanaman pangan dan hortikultura dengan luas lahan kurang dari 2 Ha dan nelayan perikanan tangkap dengan kapal kurang dari 20 GT.
Giliran pembicara kedua, Muhammad Arif Rahmat, SHI mengatakan kita harus memahami keamanan bertransaksi secara digital. Risiko siber adalah risiko kerugian bisnis yang terkait dengan sistem teknologi. Risiko ini dapat berupa kerugian keuangan, gangguan operasional, masalah hukum, tanggung jawab, atau rusaknya reputasi usaha.
Tampil sebagai pembicara ketiga, H. Tengku Insyafuddin, S.T menjelaskan tahapan pengembangan padi organik dimulai dengan melibatkan 5 kelompok tani yang diurutkan dari Adil Makmur seluas 5 HA, Tani Jaya seluas 10 HA, Serasi seluas 9 HA, Surya Tani seluas 2 HA, dan Subur Jaya seluas 4 HA.
Pembicara keempat, Dr. Iswahyudi, S.P, M.Si menuturkan solusi terhadap tantangan digitalisasi sektor pertanian melalui sistem agriculture war room, kostratani, revolusi industri 4.0 di bidang pertanian, dan lainnya.
Nandieva Shahannaz selaku Key Opinion Leader menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi sendiri sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, termasuk pada media sosial. Lewat media sosial bisa memulai bisnis secara perlahan, terus tawarkan dengan sabar dan usaha akan terus berjalan.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Simon Calvin yang bertanya bagaimana caranya supaya para petani atau nelayan dapat terjangkau infrastruktur teknologi dan internet sehingga dapat memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produk mereka? Narasumber Ir. Prayudy Widyanto, MM menanggapi bisa dengan memfasilitasi mereka sehingga membantu mereka sehingga perkembangan mereka merata dengan baik.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Tamiang. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.[]