Banda Aceh – Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh disambangi Sri Lestariningsih, SE., M.Pd, Subkoordinator TPG TK TENDIK pusat layanan pembiayaan pendidikan (Puslamdik) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Kamis sore 23 Desember 2021.
Hal tersebut diungkapkan Pembina Pkbm Ruman Aceh, Ahmad Arif pada Sabtu (25/12) siang di sekretariatnya yang berada di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Bu Ning, sapaan akrab Sri Lestariningsih, didampingi stafnya, Tri Suci Cindaryani.
“Bu Ning sedang ada kunjungan kerja ke Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun Bu Ning meluangkan waktu untuk menyambangi kita. Lebih 3 jam kita bertukar cerita dan berbagi pengalaman kehidupan,” ujar Arif.
Bu Ning merupakan penanggungjawab penghargaan insan peduli pendidikan tahun 2019 yang diberikan Kemendikbud. Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan panjang terhadap 80an nominator, penghargaan itu diberikan hanya kepada 6 orang saja dari seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, saya termasuk dalam 6 orang tersebut dan dipanggil ke Jakarta untuk menerima secara langsung penghargaan itu. Bagi saya, penghargaan itu adalah untuk semua pihak yang telah dan masih terus membersamai khidmah sederhana Ruman Aceh,” katanya tersenyum.
Sementara itu, Jumat (24/12) sore, Ketua PKBM Ruman Aceh, Rizky Sopya S.Pd., baru saja kembali dari Makasar selepas mengikuti kegiatan yang digelar Kementrian Sosial (Kemensos) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional V.
“Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan kapasitas atau memperkuat kemampuan pengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di masyarakat,” kata Rizky.
LKS, ujar Rizky menambahkan, adalah salah satu dari pilar-pilar sosial di bawah Kemensos yang bergerak di tengah masyarakat. Selain LKS ada PSM (pekerja sosial masyarakat), TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan), Tagana (taruna siaga bencana) dan lainnya.
“Awalnya Ruman Aceh tidak masuk daftar, sebab target awal peserta adalah peraiah penghargaan LKS teladan nasional periode 2016-2019, sedangkan kita periode 2015. Namun, karena masih ada kuota yang kosong, akhirnya kita diundang juga,” katanya.