Jakarta -Badan-badan intelijen Amerika Serikat meyakini bahwa Rusia akan memproduksi video propaganda sebagai dalih untuk melakukan invasi ke Ukraina.
Seperti dilansir Reuters Jumat 4 Februari 2022, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam jumpa pers mengatakan Rusia merumuskan beberapa opsi untuk memberinya alasan untuk invasi ke Ukraina di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat.
Salah satu opsinya, menurut Price, adalah dengan mengunggah video palsu yang menunjukkan gambar setelah ledakan yang menargetkan orang-orang Rusia. Video itu akan menampilkan mayat, pelayat dan peralatan yang tampaknya milik Ukraina atau negara-negara sekutu.
“Video itu akan dirilis untuk menggarisbawahi ancaman terhadap keamanan Rusia dan untuk mendukung operasi militer,” kata Price. “Video ini, jika dirilis, dapat memberikan (Presiden Rusia Vladimir) Putin percikan yang dibutuhkan untuk memulai dan membenarkan operasi militer melawan Ukraina.”
“Kami tidak tahu apakah Rusia akan menggunakan ini atau opsi lain dalam beberapa hari mendatang.” Namun, Price menolak untuk memberikan bukti video itu atau bukti lain yang lebih spesifik.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi dingin tudingan tersebut. “Ini bukan laporan pertama. Hal serupa juga dikatakan sebelumnya. Tapi tidak ada (video) yang keluar,” ujarnya kepada kantor berita TASS.
Rusia menuduh Amerika Serikat meningkatkan ketegangan dan mengabaikan seruan Moskow untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina, sehari setelah Washington mengumumkan akan mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania.
Rusia juga berulang kali membantah rencana invasi, meski mengerahkan ratusan ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina.