BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengapresiasi kecukupan dan kehandalan pelayanan PLN selama ini. Namun, kehandalan PLN akan diuji selama Bulan Suci Ramadhan.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, saat menerima kunjungan silaturrahmi dari General Manager PLN wilayah Aceh Parulian Novriandi, di ruang tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (24/3/2022).
“Kami mengapresiasi kerja-kerja PLN atas kecukupan dan kehandalan yang telah ditunjukkan selama ini. Namun, di Aceh seperti ada mitos, bahwa setiap Ramadhan selalu sering terjadi pemadaman. Untuk itu, Ramadhan ini tentu menjadi ujian bagi kehandalan PLN,” ujar Nova.
“Di Aceh, Ramadhan selalu disambut dengan sukacita. Selama benerapa bulan ini, pelayanan PLN sudah sangat baik, bahkan dapat dikatakan zero trouble. Nah jangan sampai di saat Ramadhan justru pelayanan terganggu,” kata Gubernur berpesan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi kerja-kerja tim respon cepat PLN. Namun, Gubernur berpesan agar selama Bukan Suci Ramadhan, tim respon cepat PLN bekerja lebih ekstra.
“Kehandalan PLN menghadapi Ramadhan jangan berkurang. Penting juga respons cepat jika terjadi gangguan selama Ramadhan. Respons cepat PLN selama ini sudah cukup baik, namun selama Ramadhan tim respons cepat ini harus bekerja lebih,” kata Gubernur.
Kepada GM PLN, Gubernur juga mengungkapkan silaturrahmi Pemerintah Aceh dengan PLN selama ini cukup baik. “Selamat bertugas. Saya berharap silaturrahmi yang telah terjalin baik selama ini bisa terus berlanjut di masa kepemimpinan Bapak Parulian.”
Gubernur juga mengapresiasi elektrifikasi PLN yang sudah-sudah 100 persen pada 2019 lalu. Sebagaimana diketahui, elektrifikasi 100 PLN di Aceh, diresmikan oleh Gubernur Aceh, di Sikundo Aceh Barat pada tahun 2019 lalu.
Sementara itu, GM PLN Aceh, kepada gubernur mengungkapkan, meski baru dua minggu bertugas di Aceh, namun dirinya sudah keliling Aceh untuk meninjau kesiapan PLN menghadapi Ramadhan. “Kami sudah keliling Aceh dan meninjau kesiapan kita menyambut Bulan Suci Ramadhan.”
Parulian menambahkan, rasio gampong berlistrik di Aceh sudah 100 persen, namun pekerjaan elektrifikasi tetap masih berjalan karena masih ada dusun-dusun yang belum teraliri listrik.
Parulian mengungkapkan, dengan dukungan pembangkit berkapasitas 2×80 mw di Nagan Raya dan 235 Mw di Arun, kebutuhan listrik di Aceh sudah tercukupi. Apalagi, di tahun 2023 akan ada penambahan pembangkit di Nagan Raya 3 dan 4 sebesar 2x200mw, maka produksi daya listrik di Aceh sudah lebih dari cukup.
“Target kita memang seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses listrik. Saat ini, untuk menampung keluhan pelanggan, kita sudah meluncurkan aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat di playstore. Di sini masyarakat dapat menyampaikan keluhannya kepada kami,” kata Parulian.
“Saat ini kami juga sudah meluncurkan program electrIfying Lifestyle, yang akan kita resmikan pada 31 Maret ini. Kami berharap Pak Gubernur dapat meresmikan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum-red) yang akan kita luncurkan ini,” imbuh Parulian.
Pada pertemuan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ini, Gubernur Aceh turut didampingi oleh Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh Amirullah dan perwakilan dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Aceh.