Jakarta – Jemaah Tarekat Syattariyah pengikut Habib Muda Seunagan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh mulai berpuasa sejak besok, Kamis (31/3). Mereka akan melakukan ibadah salat tarawih mulai malam ini, Rabu (30/3).
Cucu Kandung Habib Muda Seunagan, Abu Said Kamaruddin mengatakan penetapan awal Ramadan itu setelah pihaknya bersama para ulama pengikut Tarekat Syattariyah menyepakati 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari Kamis.
“Kamis mulai puasa. Ini hasil kesepakatan para ulama dan teungku-teungku dayah pada Kamis yang lalu,” kata Abu Said saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, untuk menentukan awal Ramadan mereka memiliki hisab sendiri, misalnya ada hisab bilangan lima serta lima tahun bilangan naik.
“Kalau misalnya jatuh Rabu dinaikkan ke Kamis, dalam lima tahun, kemudian ada lima tahun bilangan turun. Kalau jatuh pada hari Senin, Selasa, Kamis, itu tetap. Tidak dipindahkan lagi,” ucapnya.
Sejauh ini pengikut Syattariyah di Aceh tersebar di berbagai daerah seperti di Aceh Barat, Aceh Barat Daya hingga Subulussalam.
Tarekat Naqsabandiyah Puasa 1 April
Dari Sumatera Barat, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah akan memulai ibadah puasa pada Jumat 1 April 2022. Dengan demikian, salat Taraweh perdana akan dilakukan pada Kamis (31/3) malam.
Aliran Tarekat Naqsabandiyah memulai ibadah puasa pada tanggal itu berdasarkan hitungan Hisab Qomariyah dalam Kitab Munjid, yang salah satunya adalah penghitungan permulaan puasa dihitung lima hari setelah awal puasa pada tahun sebelumnya.
Sekretaris tarekat Naqsabandiyah Padang, Edizon Revindo mengatakan pada tahun sebelumnya, awal prasa Ramadhan dilakukan pada hari Senin, sehingga tahun ini akan dimulai pada hari Jumat.
“Iya, kita menghitung lima hari setelahnya dan dimulai dari hari senin, sehingga tahun ini dimulai dari Jumat,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/3).
Jemaah Naqsabandiyah, menurutnya akan melaksanakan ibadah pusa selama tiga puluh hari penuh. Namun jika memulai ibadah puasa pada hari Jumat, maka hari raya Idul Fitri akan tiba pada hari Minggu.
“Kita tidak pernah melakukan ibadah puasa kurang dari tiga puluh hari,” katanya.
Selain di Kota Padang, Edizon mengatakan jemaah Naqsabandiyah di beberapa kabupaten dan kota lainnya di Sumbar juga melakukan ibadah puasa di hari yang sama, yaitu di Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan dan Kota Solok.
“Namun, di luar kabupaten dan kota itu ada juga yang memulai ibadah puasa sesuai dengan hitungan mereka masing-masing, jadi tidak sama seluruhnya” lanjutnya.
Hingga saat ini, Ia menyebut pengikut jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumbarmencapai 2.000 orang lebih. Mereka tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Sumbar.