SINABANG – Otoritas pelabuhan di Pulau Simeulue, Aceh, menyatakan pelayaran kapal feri melayani penumpang tujuan sejumlah pelabuhan di Pulau Sumatra sempat terhenti karena cuaca buruk melanda perairan Samudra Hindia.
“Pelayaran kapal feri dari Pelabuhan Sinabang ke sejumlah pelabuhan di daratan Sumatra pada Jumat, 6 Mei sempat terhenti akibat cuaca buruk,” kata Kepala Pelabuhan Sinabang Hendra Wijaya di Simeulue, Sabtu, 7 Mei 2022.
Kapal feri diberangkatkan pada Sabtu pagi setelah cuaca membaik. Tujuan kapal feri dari Pelabuhan Sinabang yakni Pelabuhan Labuhan Haji di Kabupaten Aceh Selatan dilayani KMP Teluk Singkil.
“Serta, KMP Aceh Hebat 1 melayani pelayaran dari Pelabuhan Calang di Kabupaten Aceh Jaya menuju Pelabuhan Sinabang di Kabupaten Simeulue,” kata Hendra.
Hendra mengatakan pemberangkatan kapal feri setelah informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca di perairan Simeulue sudah membaik.
“Informasi dari BMKG kalau cuaca saat ini sudah membaik, gelombang laut yang sebelumnya sempat mencapai ketinggian lima meter, saat ini sudah berkurang,” katanya.
Menurut Hendra, setelah cuaca kembali normal, pelayaran kapal feri dari Simeulue akan kembali dilakukan seperti jadwal biasanya. Apalagi saat ini arus balik mudik Idulfitri 1443 Hijriah
“Untuk jadwal kapal masih seperti biasa. Apabila ada penundaan akibat cuaca buruk maupun kerusakan kapal akan kami informasikan kepada masyarakat,” kata dia.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 80 ribuan jiwa.