Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengusir secara halus warga Palestina di Gaza dengan meminta mereka melakukan migrasi sukarela ke negara lain.
Dorongan disampaikan media Israel Hayom. Media itu melaporkan Netanyahu melontarkan komentar itu dalam sesi tertutup parlemen pada Senin (25/12).
“Masalah kami adalah negara-negara yang bersedia menyerap (mereka), dan kami sedang berupaya mengatasinya,” kata Netanyahu di laporan tersebut.
Dalam sesi itu, anggota parlemen dari Partai Likud Danny Danon mengatakan ada negara yang menyoroti masalah tersebut.
Beberapa diantaranya Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller dan mantan Duta Besar AS untuk PBB yang ingin mencalonkan diri jadi presiden Nikki Haley.
Danon juga mengungkapkan Israel harus membentuk komite untuk menindaklanjuti masalah pemindahan itu, demikian dikutip Anadolu Agency.
Dalam beberapa kesempatan, AS, negara-negara Arab, dan Eropa menyuarakan penolakan terhadap penerapan segala bentuk “migrasi paksa” terhadap warga Palestina di Gaza.
Rencana Israel mencuat saat pasukan Zionis terus menggempur Gaza sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti kamp pengungsian dan rumah sakit.
Imbas serangan Israel lebih dari 20 ribu jiwa di Palestina meninggal. Ratusan ribu rumah mereka juga tak bisa dihuni.
Gempuran Israel yang terus terjadi membuat sejumlah pihak menilai mereka ingin menguasai Palestina.