Jakarta – Sejumlah pejabat senior Amerika Serikat mengungkapkan Israel kemungkinan telah memulai memobilisasi pasukan untuk menginvasi Lebanon menyusul gempuran udara besar-besaran pada Jumat (27/9) yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Para pejabat AS menuturkan kemungkinan invasi darat Israel ke Lebanon semakin besar setelah memantau pergerakan militer negara Zionis itu ke perbatasan di utara.
Selain memobilisasi pasukan ke dekat perbatasannya di utara, Israel juga disebut mulai melakukan pembersihan area yang dapat menjadi persiapan untuk peluncuran serangan darat ke Lebanon, kata salah satu pejabat AS itu mengutip CNN.
Meski demikian, para pejabat AS ini menekankan bahwa Israel hingga kini belum benar-benar membuat keputusan untuk meluncurkan invasi darat skala penuh ke Lebanon.
Sebelumnya pada Sabtu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Peter Lerner mengatakan militer sedang mempersiapkan kemungkinan serangan darat. Tetapi hanya satu opsi yang dipertimbangkan.
Tujuan Israel yang disampaikan ini adalah untuk mengembalikan lebih dari 60 ribu penduduk ke rumah mereka yang berada di Israel Utara dekat perbatasan dengan Lebanon.
Panglima Militer Israel, Herzi Halevi, juga mengatakan pasukannya sedang mempersiapkan kemungkinan masuknya pasukan darat ke Lebanon, sesaat sebelum berita pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tersebar.