JANTHO – Fraksi Partai Aceh di DPRK Aceh Besar menyorot soal kelangkaan air bersih di berbagai daerah di Aceh Besar.
Dewan PA meminta bupati dan petinggi PDAM Tirta Montala untuk memberi respon cepat setiap keluhan warga soal air bersih.
“Ini sebenarnya keluhan warga di Komplek Permata Punie, Darul Imarah. Kita cek dan ternyata benar. Kita meneruskan laporan ini ke bupati dan petinggi PDAM Tirta Montala. Keduanya merespon dan sumber masalahnya karena keringnya sumber air di Mata Ie,” kata Saifuddin, anggota Fraksi PA Aceh Besar dari Dapil 3.
“Masyarakat merasakan tidak normalnya distribusi air di kawasan Mata Ie, Ketapang dan sebahagian Darul Imarah dalam dua tahun terakhir. Masalahnya kemarau, akan tetapi begitu hujan air kembali mengalir,” ujar Saifuddin lagi.
“Kita berharap ada solusi jangka panjang. PDAM Tirta Montala juga harus mendapatkan solusi jangka pendek supaya masyarakat terlayani,” ujar Saifuddin lagi.
Bakhtiar, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, yang juga politisi PA, menambahkan bahwa keluhan warga soal air bersih sudah diteruskan ke bupati.
“Kita apresiasi respon yang cepat. Soal air bersih, ini persoalan skaral. Bukan hanya Darul Imarah, tapi juga daerah lainnya. Kita harus cari solusi segera,” kata Bakhtiar.
Sementara itu, Ketua Fraksi PA di DPRK Aceh Besar, Juanda Djamal menambahkan masalah air bersih merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Aceh Besar, untuk saat ini dan di masa yang akan datang.
“Terutama yang dekat dengan Banda Aceh. Kepadatan penduduk semakin tinggi. Jadi perlu kebijakan yang sesuai dengan perkembangan daerah kita, terutama menyangkut air bersih dan pengelolaan sampah,” kata Juanda.
Fraksi PA DPRK Aceh Besar, kata Juanda, siap mendukung eksekutif dalam program peningkatan layanan public, seperti air bersih, pengelolaan sampah serta program lainnya yang berdampak langsung pada masyarakat bawah. []