BANDA ACEH – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar seminar ekspose hasil dan penilaian luaran penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2019.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin 28 Oktober 2019 di Gedung LP2M UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang diikuti oleh para dosen yang mendapatkan bantuan yang bersumber dari DIPA UIN AR-Raniry Tahun 2019 sebanyak 136 judul, unsur masyarakat, organisasi, LSM dan mahasiswa dalam lingkungan UIN Ar-Raniry.
Kegiatan tersebut semula dijadwalkan akan di buka langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. H. Warul Walidin AK., MA, akan tetapi rektor berhalangan hadir dikarenakan sedang melaksanakan ibadah umrah sehingga diwakili oleh Wakil Rektor III Dr. Saifullah Idris, M. Ag.
Dalam arahannya, Saifullah menegaskan tentang pentingnya penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain pendidikan dan pengajaran.
Menurutnya penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika UIN Ar-Raniry hendaknya dan harus bermutu, sesuai dengan disiplin ilmu, dan mengandung unsur integrasi sesuai visi dan misi universitas, dan penelitian yang dilakukan dapat diorientasikan pada penelitian yang menjadi ciri khas UIN Ar-Raniry.
Lebih lanjut Saifullah menjelaskan bahwa penelitian dipandang sebagai pusat kegiatan akademik, tidak bisa di pisahkan dari proses pembelajaran serta pengabdian secara menyeluruh. Ini disebabkan, penelitian dan pengabdian bagi perguruan tinggi tidak semata-mata hanya sebagai pendukung sistem pengajaran, melainkan erat kaitannya dengan wacana keilmuan yang berkembang saat ini.
Penelitian tidak hanya ditujukan untuk mengungkap, mengeksplorasi, menafsirkan serta menganalisa peristiwa dan fakta untuk memenuhi rasa ingin tahu peneliti atau kepentingan lembaga.
Apalagi sekarang ini telah dilakukan arah baru penelitian dan pengabdian di PTKIN, yang tidak hanya mewariskan dan menghandalkan intelektual muslim tradisional yang hanya menempatkan otoritas teks di atas segalanya, melainkan, melakukan penggunaan dan pendekatan metodologi ilmu modern.
“Kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh para dosen dalam lingkungan UIN Ar-Raniry diharapkan dapat mendongkrak daya saing universitas mulai di tingkat lokal, nasional, regional dan bahkan internasional,” kata dia.
Ketua LP2M Dr. Mukhlisah, MA. dalam sambutannya menyampaikan bahwa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di lingkungannya sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20.
Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 45 menegaskan bahwa penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Dalam kesempatan yang sama Mukhlisah memberikan penjelasan tentang agenda penelitian 2019 sampai 2020, termasuk beberapa hal yang berkaitan dengan timeline penelitian dan pelaporan yang menyangkut output dan oucome penelitian.
Ketua Panitia Dr. Muhammad Maulana, M. Ag selaku Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam laporannya menyebutkan bahwa terdapat 136 judul penelitian yang diseminarkan hasilnya dari 11 klaster bantuan yang sumber dananya dari DIPA UIN Ar-Raniry Tahun 2019.
Maulana menyebutkan bahwa Seminar Ekspose Hasil dan penilaian luaran ini juga sebagai salah satu kewajiban yang harus dilalui para dosen penerima bantuan. Di mana sebelumnya juga telah dilakukan seminar proposal dan seminar laporan antara. Maulana berharap dengan seminar ini dapat mengukur kualitas hasil penelitian yang sedang dibuat oleh dosen-dosen dalam lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Maulana menambahkan bahwa, untuk kegiatan seminar ini narasumber atau pembahas adalah dari reviewer Nasional yang telah memiliki NIRN Nasional dan terdaftar pada system litapdimas Kemenag RI.
“Mereka didatangkan dari berbagai kampus PTKIN seperti IAIN Lhokseumawe, IAIN Langsa, UIN Sumatera Utara, UIN Riau dan lain-lain,” kata Muhammad Maulana yang juga merupakan dosen pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry.
Sejalan dengan itu, Maulana menambahkan bahwa salah satu kewajiban dari peneliti yang mendapatkan anggaran penelitian tahun 2019 adalah melahirkan artikel-artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal terakreditasi Nasional maupun bereputasi International serta memperoleh hak kekayaan intelektual sebagai bagian dari output dan outcome penelitian.[]