Jakarta – Februari adalah bulannya kasih sayang. Mengapa? Karena adanya peringatan hari Valentine di bulan ini tepatnya tanggal 14 Februari.
Saya pribadi sebagai wanita muda (masuk kategori generasi milenial), dan wanita-wanita lain di dunia ini dan di Indonesia menanti-nanti hari ini. Siapa sih yang tidak ingin ditunjukan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi dan cintai?
Hari Valentine identik dengan coklat, bunga, perhiasan dan permen-permen. Perusahaan produsen berlomba-lomba membuat kemasan khusus atau mengadakan promo khusus.
Akhir pekan kemarin sewaktu saya lari-lari kecil di Car Fee Day (CFD) Sudirman, nampak salah satu produsen coklat besar di Indonesia kampanye keliling dengan boneka hati berwarna pink, dalam rangka menyambut hari Valentine ini.
Bagaimana dengan prianya? Sebagaian dari mereka pun berlomba-lomba ingin menunjukan kasih sayangnya pada momen seperti ini.
Ada yang sudah jauh-jauh hari memesan makan malam pakai lilin, bahasa kerennya candle light dinner (bukan makan di pinggir jalan yach). Ada yang sudah memesan coklat khusus dan bunga, yang sudah pasti harganya naik dan mahal dikarenakan pesanan banyak untuk pengantaran hari itu.
Bahkan ada yang memesan cincin dan perhiasan untuk menunjukan kasih sayang mereka. Toko-toko di mal maupun toko online juga banyak yang memberikan promo atau ikut berjualan dengan menggunakan tema V-day ini.
Pertanyaanya adalah, apakah itu buang-buang uang, atau worth it? Di Indonesia mungkin sulit mencari datanya, tapi saya coba cari-cari di internet melalui mbah Google, ternyata di Amerika sana ketika memasuki bulan Februari maka harga perhiasan dan bunga naik bahkan bisa mencapai 50% dari harga normal.
Belum lagi harga coklat dan makan malam di restoran mewah yang harganya bisa menghabiskan ¼ bahkan ½ dari gaji kita per sekali makan di hari kasih sayang tersebut. Sementara di Jepang, anak mudanya mengeluarkan uang bermiliar-miliar untuk membeli coklat, bunga dan perhiasan untuk merayakan V-day ini.
Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa hari Valentine adalah salah satu hari paling boros di dunia ini. Sebagai wanita, saya pasti mau doooong dikasih hadiah dari pacar atau calon suami saya, tapi apakah harus dengan cara seperti ini?
Kamu-kamu generasi milenial seperti saya, coba deh jawab pertanyaan ini:
– Apakah sepadan untuk menghambur-hamburkan uang kamu dalam bentuk hadiah untuk menunjukkan rasa cinta kamu?
– Kenapa kamu menunjukkan rasa sayang kamu pada pasangan hanya pada hari V-day ini saja?
-Apakah tukeran hadiah di hari V ini menunjukan bahwa hubungan kalian mesra dan baik-baik saja?
So, para lelaki di luar sana, termasuk juga calon pacar dan calon suami saya (di manapun kamu berada), as much as I want to get Valentine’s gift from you, lebih baik uangnya kamu simpan, tabung dan investasi untuk masa depan kita nanti.
Lebih baik kamu hadiahi aku apartemen atau rumah dari hasil nabung uang Valentine untuk pernikahan kita nanti, daripada buang-buang uang untuk 1 hari per tahun ini. Lagian kami pihak wanita lebih mencari laki-laki yang bertanggung jawab, selalu ada, selalu mendengarkan kami, dan yang paling penting adalah setia (curhat lagiiiiii).
Lagi pula saya tidak terlalu suka coklat dan coklat bisa bikin saya gendut, sementara saya lagi giat-giatnya olah raga untuk membentuk badan agar lebih sexy lagi. Olah raga salah satu bentuk kasih sayang saya untuk diri saya sendiri dan untuk pasangan saya kelak nanti, ecieeeeeeeee.