BANDA ACEH – Proses pemeriksaan sample suspect Covid-19 swab tenggorokan sampai sekarang masih terus dilakukan di Jakarta sehingga membuat penanganan pasien covid-19 menjadi sulit dan lambat.
Adanya informasi yang disampaikan Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsusl Rizal M.Eng tentang adanya alat PCR (Polymerase Chain Reaction) menjadi harapan besar tim kesehatan di Aceh khususnya dan masyarakat Aceh umumnya agar pemeriksaan semakin cepat dan berdampak pada hasil yang didapatkan juga lebih cepat.
Faidhil selaku Ketua LSM Geumaseh menyampaikan selain Unsyiah, Laboratorium Kemenkes Balitbangkes Aceh juga memiliki satu unit alat PCR.
“Ia kita sudah komunikasi dengan pihak Balitbangkes Aceh, sejak 2014 mereka juga sudah memiliki 1 alat PCR namun belum juga bisa langsung digunakan untuk pemeriksaan karena masih ada yang perlu dipersiapkan,” kata Faidhil.
Pihaknya mengatakan kedua alat tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk keperluan Riset dan pendidikan bukan untuk surveilen.
“Benar seperti pak Rektor Unsyiah sampaikan alat tersebut diperuntukkan untuk keperluan riset pendidikan, begitu juga dengan Balitbangkes Aceh juga untuk riset akan tetapi hasil komunikasi kita pihak Balitbangkes Aceh mereka juga sedang menyiapkan semua keperluan seperti reagensia, APD dan lain-lain, agar pemeriksaan sample covid-19 segera bisa di lakukan di Aceh,” lanjut faidhil
Geumaseh berharap Pemerintah Aceh segera koordinasi untuk memaksimalkan penggunaan 2 unit alat tersebut sehingga sample pemeriksaan tidak perlu lagi harus dikirim ke Jakarta.
“Kita berharap kedua alat itu bisa segera difungsikan, segala kebutuhan dan standarisasi lab sesuai WHO agar segera di penuhi supaya sample swab tenggorokan pasien ODP maupun PDP bisa lebih cepat kita dapatkan hasil. Ini akan meringankan beban kerja tim medis dan tenaga kesehatan. Kita juga berharap Pemerintah Aceh juga harus segera membantu memaximalkan berbagai kebutuhan mereka agar kedua alat tersebut segera berfungsi,” Ujar Faidhil.
Apresiasi Geumaseh Terhadap Unsyiah
Langkah cepat Rektor Unsyiah dalam menangani wabah covid-19 dengan membentuk laboratorium infeksi guna pengujian sample covid-19 dan menyiapkan rumah sakit Unsyiah (RSPN) sebagai rumah sakit darurat penanganan virus covid-19 yang nantinya diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan gejala ringan dan sedang mendapat apresiasi dari LSM Geumaseh
Geumaseh mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Universitas Syiah Kuala dibawah komando Bapak Rektor Prof.Dr.Ir.Samsul Rizal, M.Eng terhadap pembentukan Lab Infeksi dan menjadikan RSPN sebagai RS Gawat Darurat Covid-19, kita berharap agar segera terealisasi dengan baik dan juga kita berharap agar Unsyiah terus menjadi jawaban terhadap kondisi Aceh secara terus menerus.
Alumni Fakultas Keperawatan Unsyiah tersebut juga mengajak keterlibatan berbagai pihak bahu membahu untuk membantu Aceh melawan covid-19.
“Kita mengajak terlibat berbagai pihak baik pemerintah dalam hal ini Eksekutif maupun Legislatif, Akademisi, Praktisi, para Ahli dan pakar- pakar serta lembaga masyarakat LSM/Ormas/OKP dan lain-lain agar mengambil peran dalam melawan wabah covid-19 sehingga dampak buruk dari musibah ini bisa kita minimalisir,” ujar Faidhil. []