BANDA ACEH – Juru Bicara Kementerian Pertanahan RI, Dahnil Anzar Simajuntak, menyebutkan menghormati kearifan-kearifan local yang berkembang di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Aceh, dalam penanganan Corona.
Hal ini disampaikan Dahnil dalam kuliah umumnya secara daring yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa PPKn FKIP Unsyiah melalui aplikasi Zoom Metting, Sabtu siang 2 Mei 2020.
“Soal pelaksanaan PSBB, jika di Aceh agak dillema, apabila ada masyarakat yang tidak sempurna dalam menerjemahkan atau menafsirkan hadist nabi tentang menghadapi wabah,” ujar Dahnil.
“Dalam pemahaman tertentu terkadang ada kepercayaan bahwa walaupun berkumpul bersama untuk tujuan berdoa, wabah virus tidak akan menginfeksi masyarakat,” kata Dahnil lagi.
Sebenarnya, kata Dahnil, kearifan tersebut terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Namun sebagai putra kelahiran Aceh, dirinya juga paham dengan karakter masyarakat di ujung pulau Sumatera ini.
“Sebenarnya dalam suasana seperti ini kita bukan tidak berdoa, tidak beribadah, tetapi caranya saja yang kita sesuaikan.”
“Karena suasana emergency. Biasanya kita berdoa di mesjid, karena emerigensi kita ibadah dirumah. Subtansinya tidak kita hilangkan,” ujar Dahnil.[]