SINGKIL – Majelis Pengkajian Tauhid-Tasawuf (MPTT-I) anak cabang Kuala Baru dan Muspika beserta Masyarakat Kuala Baru melakukan musyawarah terbuka dalam rangka pembentukan panitia kedatangan Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi di Masjid Kuala Baru, Jumat 19 Juni 2020.
Dalam musywarah dibahas, sebenarnya kedatangan Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi sudah lama diidam-idamkan masyarakat Kuala Baru, sudah sejak tahun 2018. Namun, sampai saat ini belum tercapai.
Tetapi pada 17 April 2020 lalu sudah bertemu ramah seluruh Elemen Masyarakat Kuala Baru di Pawoh, Labuhan Haji, kediaman Abuya Syekh H. Amran Waly untuk mengundang kedatangannya di Kuala Baru. Alhamdulillah, Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi bersedia hadir di Kuala Baru, tetapi kita sesuaikan dengan aturan pemerintah, arahan Abuya.
Menanggapi hal itu, masyarakat Kuala Baru antusias menunggu kedatangan Ulama Sufi yang sedang tersohor di kalangan internasional tersebut.
Oleh karena itu, untuk persiapan acara, dibentuklah kepanitiaan yang di Ketuai oleh Ustad Muharni selaku (MPU Kuala Baru), Wakil Ketua Masrul Harahap selaku (BPkamDesa Kuala Baru Laut), Sekretrasi I Mukhlizar Lubis (Kasi Pemerintahan Kecamatan Kuala Baru), Sekretaris II M. Azmal selaku (Sekdes Desa Kuala Baru Laut), Sekretaris III (Sekdes Desa Kuala Baru Sungai), Bendahara Umayyah selaku (Kaur Pemerintahan Desa Kuala Baru Sungai). Sedandang sebagai Penasehat Panitia yaitu Muspika Kuala Baru dan Keuchik se-Kecamatan Kuala Baru.
Di samping itu, Camat Kuala Baru, Juardin., Sp menjelaskan pihaknya tetap mendukung kegiatan ini, apalagi mendatangkan Ulama Sufi pasti banyak berkahnya untuk masyarakat Kuala Baru.
“Tetapi dalam situasi covid-19 ini perlu kita maklumi bahwa alangkah indahnya kita tunggu situasi covid-19 aman agar kita leluasa membuat acara ini dengan semaksimal mungkin. Dan pula alangkah eloknya kita mendatangkan Abuya dalam momentum hari-hari besar Islam mungkin saja bisa di acara Maulid Nabi Muhammad Saw mendatangan, sambil menunggu situasi covid-19 benar-benar aman,” katanya.
“Kita mendukung kegiatan ini, tetapi alangkah baiknya kita tunggu situasi covid-19 benar-banar aman seperti yang dianjurkan pemerintah,” ucap Juardin., Sp
Dan pula, Ustad Muharni selaku Ketua Panitia terpilih menjelaskan kebiasaan kalau mendstangkan Abuya perlu persiapan yang matang. Karena jamaahnya ramai. Jadi karena situasi covid-19 ini mungkin kita lakukan saja persiapan acara sematang mungkin, realisasinya tetap kita tunggu seusai situasi covid-19 brakhir.
“Dalam waktu covid-19 di penghujung ini berarti kita persiapkan saja persiapan acara, realisasi acaranya seusai covid-19,” ucap Ustad Muharni
Dalam musyawarah, maka disepakati acara tersebut dilaksanakan menunggu situasi covid- 19 reda, pelaksanaan acara dilaksanakan dalam momentum hari-hari besar Islam, pembentukan bidang kepanitiaan dibahas dalam rapat panitia yang telah ditentukan.
Musyawarah tersebut juga turut dihadiri, Waly Nanggroe MPTT-I Kabupaten Aceh Singkil Ustad Isnin.
Laporan Muiza