TAKENGON – Komunitas Wirkung Gengchicte mengadakan diskusi Potensi Ekonomi di Masa Pandemi, Jum’at (11/9/2020).
Diskusi yang bertempat di Pahlawan Cafe tersebut dihadiri pemuda lintas organisasi di Aceh Tengah.
Salah satu pemateri dari Perwakilan Pengurus Pemberdayaan Ekonomi KAMMI Aceh Tengah, Awwalul Fitriana. Menyampaikan kondisi perekonomian masyarakat Gayo saat pandemi menjadi pusat perhatian bersama, seperti harga kopi turun saat masa panen, pedagang gerobak yang pembelinya menurun.
Dalam hal pangan, masyarakat menjadi kurang berminat untuk menanam karena harga pangan turun, yang lain seperti pupuk malah melambung tinggi, tempat wisata ditutup, tagihan listrik meningkat dikarenakan semua aktivitas di luar harus dilakukan di rumah.
“Hal yang terjadi dalam perekonomian adalah jatuhnya permintaan pelanggan dan menurut saya ini adalah hal yang lumrah dengan permasalahan global ini. Saat perekonomian tidak stabil, secara otomatis masyarakat akan berusaha memilih dan memilah mana kebutuhan primer dan sekunder untuk mampu bertahan di tengah pandemi yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir”, ujar Awwalul.
Awalul Fitriana menambahkan, rencana matang untuk menghadapi di masa pandemi, yaitu dengan menjadi produktif dalam memulai untuk membangun usaha seperti dirinya kini telah membangun usaha menjahit yang ia rintisnya sendiri di masa pandemi.
“Alhamdulillah saya pribadi sudah memiliki usaha mandiri yang saya beri nama Rina Exclusive, sebuah usaha dalam bidang menjahit” ujarnya.
Awalul menyebutkan awal munculnya bisnis Rina Exclusive adalah sebagai bentuk rasa tanggung jawab atas amanah yang Ia emban dalam lembaga KAMMI Aceh Tengah, khususnya di bidang pemberdayaan ekonomi.
“Awalnya saya pribadi tidak punya skill dalam menjahit, ataupun menghasilkan suatu karya yang bernilai. Namun karena amanah itu memaksa saya untuk menemukan sebuah skill yang mampu menghasilkan uang untuk diri saya pribadi, keluarga serta untuk lembaga saya. Maka setelah dua minggu berpikir keras, akhirnya muncullah ide untuk mendalami ilmu menjahit, dengan mengedepankan lembaga KAMMI serta para kadernya untuk menjadi media publikasi utamanya,” tambah Awalaul
Kini usaha yang dibangun Awalul mulai berkembang di Aceh Tengah berkat dukungan penuh dari berbagai pihak. Tidak butuh waktu lama bagi awalul untuk menarik perhatian orang-orang mulai menjadi customer yang royal memesan dari berbagai daerah daerah Aceh, bahkan luar Indonesia seperti Malaysia.
“Semoga apa yang saya rasakan ini juga dapat dimulai oleh yang lain”, tutup Awwalul.
Selain Awwalul ada beberapa pemateri lain yang memberikan pandangannya mengenai potensi ekonomi pasca pandemi. Di antaranya Rahmat Eric Aulia dari Ketua Gerakan Pemuda Sosial, Pendiri Imata SU, Febri Rio Handika, Ketua Wirkung Gengchicte Community Ariko Simehate serta di pandu oleh Tirna Gemasih dari Komunitas Girkungs.
Reporter: Romadani