BANGUNAN itu berdiri kokoh. Kubahnya seakan menyatu dengan warna langit.
Halamannya terlihat bersih dengan berbagai bunga yang sedang mekar. Ada juga rumput hijau yang terbentang luas.
Pohon-pohon rindang yang mengelilingi bangunan membuat suasana kian nyaman.
Hembusan angin sepoi-sepoi membuat siapapun yang berkunjung ke sana kian betah berlama-lama.
Lantai terasa dingin. Sedangkan pilar-pilar bangunan dicat dengan rapi. Ada pernak pernik lampu dengan hiasan berwarna yang tergantung di langit-langit bangunan.
Saat jadwal salat tiba, muazin berkumandang dengan suara yang sangat merdu.
Suasana reliji amat terasa.
Hal inilah yang kami rasakan saat berkunjung ke sana pada awal 2021 lalu.
Beberapa pria muda terlihat memakai baju gamis berwarna putih dan sorban dengan warna yang sama berlari menuju tempat wudhu.
Mereka wudhu dan kemudian membentuk beberapa shaf saat hendak salat jamaah tiba.
Wajah mereka terlihat teduh.
“Sangat nyaman. Makanya betah berada di sini,” ujar Muttaqin sekitar lokasi yang usai salat berjamaah di sana.
“Kalau tidak sedang pandemi, mungkin bisa lebih ramai,” kata Iqbal, jamaah lainnya.
Ya, suasana ini terekam di Masjid Raudhatuz Zahra, Lhoeng Phutu, kabupaten Pidie Jaya, provinsi Aceh. Masjid ini berada di komplek Dayah Jeumala Amal.
Masjid Raudhatuz Zahra didirikan pada pertengahan 2008 dan dapat menampung 1000 jama’ah yang dikhususkan untuk para santri/santriwati DJA sendiri dan masyarakat sekitar.
Bangunan tadi menjelma menjadi icon dayah di sana.
Masjid tadi diapit oleh fasilitas gedung permanent berlantai dua, ruang kelas dan asrama, terdapat kampus I (putri) dan kampus II (putra). Di tengah-tengah kampus I dan II berdiri megah dua buah rumah adat Aceh sebagai simbol bahwa Dayah Jeumala Amal memadukan nilai-nilai tradisional dengan nilai-nilai modern kontemporer.
Keberadaan beberapa bangunan ini merupakan salah satu dari sejumlah fasilitas yang dimiliki Dayah Jeumala Amal.
Ada banyak fasilitas-fasilitas yang ada di Dayah Jeumala Amal. Dari lab bahasa, lab komputer, bale meusaneut, fasilitas olahraga putra/putri, klinik santri, lapangan futsal, perpustakaan kampus putra/putri, ruang makan putra/putri serta ruang multimedia.
Maklum, dayah ini merupakan salah satu Lembaga pendidikan tertua di Aceh.
Kini, Dayah Jeumala Amal tercatat sebagai salah satu dayah terpadu/pesantren modern paling sukses di Aceh.
Para alumni Dayah Jeumala Amal tersebar seantero nusantara.
Dari berbagai catatan disebutkan, Dayah Jeumala Amal didirikan pada 2 Januari 1986 di bawah Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim (YASLAK).
Tahun ajaran 1987/1988 merupakan tonggak sejarah untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia berkualitas tinggi yang semakin meningkat dalam melaksanakan pembangunan nasional dengan memberikan kesempatan kepada putra/putri Aceh yang berprestasi dan berminat dalam menekuni ilmu pengetahuan umum dan agama.
Dayah ini berada di dekat jalan raya. Antara kampus putra dan putri dihubungkan dengan jembatan layang yang digunakan sebagai pelintas.
Direktur Dayah Jeumala Amal, Drs. Teungku Hamdani AR, mengatakan santri di Dayah Jeumala Amal mencapai ratusan.
“Jumlah yang mendaftar pertahunnya mencapai 700-san. Sedangkan para alumni tersebar di daerah di Indonesia,” katanya.
“Dari tahun lalu Dayah Jeumala Amal telah menerima murid sebanyak 8 ruang kelas, dan InsyaAllah tahun ini juga akan diterima sebanyak 8 ruang juga,” katanya.
Para calon murid, kata dia, ada yang kelahiran luar Aceh, seperti Medan dan kawasan Pulau jawa, ada juga dari luar negeri seperti Denmark, Qatar, Malaysia, dan Thailand.
“Ini merupakan sebuah prestasi tersendiri yang patut disyukuri dan terus ditingkatkan,” ujar guru lainnya, Teungku Nurdin.
Pihaknya, kata Teungku Hamdani, memadukan kurikulum agama dengan pendidikan umum agar para santri maupun bersaing saat lulus nantinya. Demikian juga dengan ekstrakurikuler yang bermutu.
Terbukti, dalam beberapa event, para santri Jeumala Amal tampil dominan. Salah satunya seperti Even Casabanca 2019 yang rutin dilaksanakan oleh Sekolah Sukma Bangsa Kabupaten Pidie.
Pada even ini Dayah Jeumala Amal berhasil memboyong 10 juara, dari juara 1-3. Di antara cabang yang diperlombakan adalah lomba cerdas cermat, lomba bidang studi IPS, cabang olahraga seperti badminton dan lain-lain.
Pestasi lain seperti juara umum Darul Ulum (DU) Exibition V tingkat Aliyah yang diselenggarakan sejak 11-15 Oktober 2019 di Dayah Modern Darul Ulum Banda Aceh.
“Semua ini berkat kerja keras para guru dan ketekunan para santri,” kata Teungku Nurdin. [Advertorial]
Pimpinan Dayah Jeumala Amal
Direktur : Drs. Tgk. Hamdani AR
Wakil Direktur Kedayahan : Tgk. Fadhli M. Amin, M. Sos.I
Wakil Direktur Madrasah : M. Nurdin AW, S.Pd
Wakil Direktur Umum dan Keuangan : Muzakkir, A. Md
Wakil Direktur Litbang dan Sekda : Ridwan Ibrahim, S.Si
Tulisan ini hasil kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan atjehwatch.com dalam rangka promosi wisata islam (dayah) di Aceh.
