Jakarta – Kantor Kejaksaan Ukraina melaporkan, sedikitnya 225 anak tewas dan 413 lainnya luka-luka selama invasi Rusia ke negara itu. Anak-anak di wilayah Donetsk, Kyiv, dan Kharkiv disebut jadi yang paling terkena dampak serangan Rusia di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kejaksaan Ukraina pada Minggu, 8 Mei 2022, meyebut pengeboman dan penembakan harian oleh tentara Rusia, telah merusak 1.635 institusi pendidikan. Dari total tersebut, 126 gedung dalam kondisi remuk.
Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022. Peperangan di negara bekas pecahan Uni Soviet itu, telah menewaskan ribuan orang dan membuat hampir 10 juta orang mengungsi.
Saat ini pertarungan masih berlangsung di timur Ukraina. Jumlah korban bisa saja jauh lebih tinggi.
Negara-negara Barat beraksi keras atas invasi Rusia ini dengan memberlakukan sanksi ekonomi dan isolasi di forum internasional. Moskow juga dituduh telah melakukan genosida mengacu pada banyaknya korban sipil yang gugur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu, 8 Mei 2022 mengatakan kejahatan seperti yang terjadi dalam perang dunia II lalu, telah terjadi di Ukraina. Yakni ketika pasukan Rusia menyerbu negaranya.
“Kejahatan telah kembali lagi! Dalam bentuk yang berbeda, di bawah slogan yang berbeda, tetapi untuk tujuan yang sama,” kata Zelensky dalam pidatonya seperti dikutip Reuters.
Moskow berkeras menyebut tindakannya sebagai ‘operasi militer khusus’ untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan “Nazi” serta nasionalisme anti-Rusia rezim Kyiv. Kremlin beberapa kali membantah mengincar warga sipil di Ukraina dan menyatakan hanya melindungi warga Rusia yang tertindas.