Oleh Siti Khairani. Penulis adalah mahasiswi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.
Di tengah kemajuan pembangunan, kesenjangan sosial masih menjadi masalah di berbagai daerah, termasuk di Aceh Besar. Beberapa kelompok rentan sering kali terabaikan dalam pengambilan kebijakan maupun pembangunan infrastruktur. Konsep gampong inklusif memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau keterbatasan, mendapatkan hak yang sama untuk berkontribusi dan menerima manfaat dari pembangunan.
Aceh, dengan sejarah panjangnya sebagai daerah yang kaya akan nilai-nilai keislaman, memiliki potensi besar untuk menjadi model dalam membangun masyarakat yang inklusif. Dalam Islam, prinsip keadilan dan perhatian terhadap kelompok rentan merupakan nilai inti. Oleh karena itu, gampong inklusif seperti Miruek Taman dapat menjadi percontohan bagaimana nilai-nilai lokal dan agama dapat diintegrasikan dalam pembangunan modern.
Gampong Miruek Taman, yang terletak di Aceh Besar, telah menjadi perhatian berkat upayanya dalam mengusung konsep inklusivitas. Sebagai bagian dari visi pembangunan berkelanjutan, gagasan menjadikan sebuah gampong inklusif bukan hanya relevan tetapi juga mendesak. Konsep ini bertujuan menciptakan ruang hidup yang ramah bagi semua kalangan, tanpa diskriminasi, termasuk penyandang disabilitas.
Pendekatan inklusif seperti ini adalah langkah penting untuk mendorong kesetaraan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat solidaritas antarwarga. Dalam konteks Miruek Taman, penerapan prinsip inklusivitas dapat memberikan dampak positif yang bagi seluruh masyarakat hingga masyarakat rentan.
Manfaat Sosial dari Gampong Inklusif
Inklusivitas membantu menciptakan masyarakat yang harmonis. Dengan memberikan ruang yang sama bagi penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya, Miruek Taman dapat menjadi model keberagaman yang hidup berdampingan secara harmonis.
Sebagai contoh, dengan membangun fasilitas ramah disabilitas seperti jalanan yang dapat diakses kursi roda atau menyediakan layanan pendidikan yang inklusif, masyarakat akan merasakan dampak positif langsung. Selain itu, interaksi sosial yang lebih baik antara kelompok yang berbeda akan mendorong toleransi, empati, dan rasa saling menghargai.
Tantangan dan Solusi dalam Mewujudkan Gampong Inklusif
Tentu saja, mewujudkan gampong inklusif tidak terlepas dari tantangan. Beberapa di antaranya adalah minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusivitas, keterbatasan dana, dan resistensi terhadap perubahan. Namun, dengan strategi yang tepat, tantangan-tantangan ini dapat diatasi.
Peningkatan Kesadaran: Sosialisasi yang melibatkan tokoh agama, masyarakat, dan pemuda dapat membantu menyebarkan pemahaman tentang pentingnya inklusivitas. Misalnya, khutbah Jumat atau diskusi gampong bisa dijadikan media untuk mengedukasi warga.
Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: Pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta dapat diajak bekerja sama untuk mendukung pembangunan inklusif, baik melalui pendanaan maupun penyediaan teknologi.
Pemberdayaan Komunitas Lokal: Melibatkan warga setempat dalam perencanaan dan pelaksanaan program inklusif memastikan bahwa setiap kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Di Gampong Miruek Taman, pemerintah gampong sebagai fasilitator yang mendukung inisiatif masyarakat, dengan mengikutsertakan penyandang disabilitas dalam kegiatan gampong. Aparatur gampong juga mengeluarkan SK untuk anggota Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai wadah kepada penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka. Serta pemerintah gampong dapat menciptakan kebijakan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah Aceh Besar memiliki peran kunci dalam mendorong keberhasilan gampong inklusif. Kebijakan yang mendukung, seperti alokasi dana khusus untuk pembangunan infrastruktur ramah disabilitas atau program pelatihan keterampilan bagi kelompok rentan, sangat dibutuhkan.
Di sisi lain, partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting. Gampong inklusif tidak dapat terwujud tanpa dukungan warga. Oleh karena itu, pendekatan partisipatif yang melibatkan semua elemen masyarakat dalam proses pengambilan keputusan harus diutamakan.
Miruek Taman Sebagai Percontohan Nasional
Jika berhasil menerapkan prinsip inklusivitas, Miruek Taman berpotensi menjadi model bagi gampong-gampong lain di Aceh dan Indonesia. Keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejaknya, sehingga tercipta lebih banyak komunitas inklusif di seluruh negeri.
Lebih jauh lagi, keberhasilan Miruek Taman dapat memperkuat citra Aceh sebagai daerah yang tidak hanya kaya budaya tetapi juga progresif dalam menyikapi isu-isu global seperti kesetaraan dan inklusivitas. Hal ini juga sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 10 tentang mengurangi ketimpangan dan poin 11 tentang kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Keberhasilan Berkat Peran Warga
Pengalaman dari desa-desa inklusif lainnya menunjukkan bahwa peran masyarakat adalah faktor utama dalam keberhasilan program. Di Miruek Taman, keterlibatan masyarakat akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menguntungkan sebagian kecil warga, tetapi benar-benar menjangkau semua lapisan masyarakat.
Keberhasilan ini akan terlihat dari beberapa indikator, seperti peningkatan aksesibilitas fasilitas umum, peningkatan partisipasi kelompok rentan dalam kegiatan desa, dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusivitas.
Harapan untuk Gampong Inklusif
Desa inklusif merupakan langkah maju dalam menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Harapan saya adalah agar setiap desa di Indonesia dapat mengimplementasikan prinsip inklusivitas, di mana semua warga, tanpa memandang latar belakang, dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Dengan adanya desa inklusif, kita dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memberikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja bagi semua anggota masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Dukungan terhadap Konsep Gampong Inklusif
Saya sepenuhnya setuju dengan adanya gampong inklusif. Konsep ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan melibatkan semua elemen masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, kita dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh warga.
Selain itu, gampong inklusif juga mendorong kolaborasi antarwarga, yang dapat memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas. Dengan komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, kita dapat mewujudkan gampong inklusif yang menjadi contoh bagi daerah lain.
Mari kita dukung inisiatif ini demi masa depan yang lebih baik!
Kesimpulan
Gampong inklusif Miruek Taman merupakan inisiatif yang sangat layak didukung. Konsep ini tidak hanya relevan dalam konteks pembangunan lokal, tetapi juga memiliki dampak luas untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan pendekatan yang tepat, dukungan dari berbagai pihak, dan komitmen masyarakat, Miruek Taman dapat menjadi pionir dalam mewujudkan gampong inklusif di Aceh dan Indonesia.
Langkah ini menunjukkan bahwa inklusivitas bukan hanya idealisme tetapi juga kebutuhan nyata untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Semoga Miruek Taman mampu menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan membawa perubahan positif yang berkelanjutan. []