BANDA ACEH – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sejak sepekan terakhir telah menyebabkan banjir dan abrasi tebing sungai di sejumlah kecamatan. Banjir merendam ratusan rumah dengan ketinggian air mencapai 120 sentimeter, sehingga warga terpaksa mengungsi.
Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Haslinda Juwita, mengatakan banjir melanda beberapa gampong (desa) di Kecamatan Karang Baru, Kota Kuala Simpang, dan Rantau.
“Gampong Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, menjadi salah satu daerah yang paling terdampak, dengan 353 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi,” kata Haslinda, Senin, 20 Januari 2025.
Selain banjir, abrasi tebing sungai di Gampong Seruway juga menambah kekhawatiran warga. Haslinda Juwita menjelaskan bahwa tebing sungai yang terkikis ini berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut, yang dapat mengancam permukiman sekitar. Warga khawatir jika abrasi ini meluas, maka banyak rumah yang terancam.
“Di Gampong Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, sebanyak 35 KK harus mengungsi karena rumah mereka terendam air. Sementara itu, di Gampong Kota Kuala Simpang, meski 50 KK terdampar, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing, meskipun air masih merendam sebagian wilayah,” ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang telah bergerak cepat untuk menanggulangi bencana ini. Kabid Darurat dan Logistik BPBD Aceh Tamiang, Bambang Supriyanto, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak desa untuk mendata dampak banjir serta melakukan upaya penanggulangan. Termasuk menimbun tebing sungai yang terkikis dengan karung berisi tanah.
“Sementara itu, beberapa wilayah di Kecamatan Bandar Pusaka, Gampong Menanggini, dan Simpang IV Karang Baru sudah mulai surut. Namun, di Gampong Sukajadi, kondisi banjir masih mengharuskan sebagian warga untuk tetap mengungsi, sementara di Kota Kuala Simpang, sebagian warga memilih bertahan meskipun kondisi air masih menggenang,” jelasnya.