BANDA ACEH – Penelusuran harta kekayaan 81 anggota DPR Aceh periode 2019-2024 dari 10 Dapil di Aceh, menemukan fakta yang cukup menarik.
Tiga dewan terkaya berasal dari Gerindra, Partai Aceh dan PPP. Sementara tiga dewan termiskin, berdasarkan laporan di elhkpn, dipegang oleh trio Golkar.
Berdasarkan catatan di situs elhkpn.kpk.go.id, dewan yang melaporkan harta terbanyak untuk periode 2019-2024 adalah H. Jauhari Amin dari Gerindra. Jauhari per 2 Agustus 2019 melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.42.430.029.484.
Posisi kedua adalah Saiful Bahri atau Pon Yahya yang melaporkan harta kekayaannya per 31 Desember 2018 senilai Rp.40.875.578.944.
Ketiga adalah Amiruddin Idris dari PPP berdasarkan laporan per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Rp.27.614.144.771.
Sedangkan untuk peringkat tiga terbawah atau paling sedikit pelaporan harta dipegang oleh tiga DPR Aceh dari Golkar.
Adalah sosok Ilham Akbar dari Golkar, yang per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Rp.165.000.000.
Kemudian disusul Hendra Budian yang juga dari Golkar, per 31 Desember 2018, ia melaporkan kekayaan yang dimilikinya Rp.-20.000.000 atau masih terutang Rp20 juta.
Namun Hendra Budian, saat bertemu atjehwatch.com, mengaku data tersebut tak lengkap. Ia akan segera mengaupdate kekayaan yang dimilikinya ke elhkpn dalam waktu dekat ini.
Posisi termiskin, berdasarkan situs yang sama, ada Muhammad Rizky yang juga dari Golkar. Dimana, per 31 Desember 2018, sosok ini melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya masih minus Rp.-100.000.000, atau terutang 100 juta.
Berikut uraian kekayaan 81 anggota DPR Aceh periode 2019-2024 berdasarkan per Dapil di seluruh Aceh:
Dapil Satu
Dikutip atjehwatch.com di situs elhkpn.kpk.go.id, harta kekayaan Darwati A Gani pelaporan per 14 Mei 2019 dari PNA dengan sebesar Rp.4.898.988.595.
Kemudian Saifuddin Yahya dari Partai Aceh perlaporan 31 Desember 2018 dengan kekayaan Rp.18.186.295.062.
Abdurrahman Ahmad dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berdasarkan pelaporan per 18 Mei 2019 sebesar Rp.5.443.305.485.
Sedangkan Teuku Irwan Djohan dari Partai Nasdem per pelaporan 24 Juni 2019 sebesar Rp.1.585.409.200. Politisi muda Ansari Muhammad dari Golkar berdasarkan laporan per 31 Desember 2018 memiliki kekayaan senilai Rp.1.145.210.212.
Sementara Muchlis Zulkifli dari PAN per laporan 31 Desember 2018 memiliki kekayaan sebesar Rp.3.005.364.059. Kemudian Tezar Azwar dari PAN per 13 April 2019 memiliki kekayaan Rp.1.307.000.000.
Selanjutnya, T. Ibrahim Partai Demokrat, berdasarkan data di ELHKPN per 29 Mei 2019 memiliki kekayaan Rp.3.663.977.249.
Sedangkan Sulaiman dari Partai Aceh per 31 Desember 2018 memiliki kekayaan Rp.3.780.966.966. Terakhir, Azhar dari Partai Daerah Aceh berdasarkan perlaporan 31 Desember 2018 memiliki kekayaan Rp.360.000.000.
Sedangkan kekayaan yang dimiliki Irawan Abdullah, berulangkali dicari di situs yang sama, hingga berita ini dimuat Senin siang, belum ditemukan datanya.
Dapil Dua
Dari Dapil 2 yang meliputi Pidie dan Pidie Jaya, Ihsanuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) per laporan 21 Mei 2019 memiliki kekayaan sebesar Rp.6.886.869.950.
Kemudian Wahyu Wahab Usman dari Partai Daerah Aceh, berdasarkan laporan per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Rp.3.437.295.534.
Selanjutnya M. Rizal Falevi Kirani dari Partai Nanggroe Aceh, berdasarkan laporan per 7 Mei 2019, memiliki kekayaan sebesar Rp.2.468.000.000.
Sedangkan Anwar dari Partai Aceh berdasarkan laporan 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Rp.2.306.309.064
Khairil dari Partai Gerindra, berdasarkan laporan 31 Desember 2018, memiliki Kekayaan Rp.809.350.980. Terakhir Dahlan Jamaluddin dari Partai Aceh, berdasarkan laporan 31 Desember 2018, memiliki kekayaan Rp.169.300.000.
Sementara Dalimi, Kartini dan Nurlelawati, berulangkali dicari oleh atjehwatch.com di situs yang sama, belum ditemukan data.
Dapil Tiga
Sosok DPR Aceh dari Dapil 3 Bireuen yang memiliki harta kekayaan tertinggi dipegang oleh Amiruddin Idris dari PPP.
Amiruddin Idris dari PPP berdasarkan laporan per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Rp.27.614.144.771. Urutan kedua ditempati oleh Purnama Setia Budi dari PKS, berdasarkan pelaporan per 8 Mei 2019 memiliki kekayaan sebesar Rp.15.696.423.526.
Kemudian ada Khalili dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, tercatat memiliki kekayaan Rp.7.616.500.000. Sedangkan Samsul Bahri atau Tiyong dari PNA per laporan 8 Mei 2019, memiliki kekayaan Rp.2.182.480.587.
Tgk. Haidar M. Amin juga dari PNA, Per laporan 31 Desember 2018, tercatat memiliki kekayaan Rp.1.300.768.497. Terakhir, Ilham Akbar dari Golkar per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Rp.165.000.000.
Sedangkan Zulfadli Amd atau Abang Samalanga dari Partai Aceh, pada situs yang sama, berulangkali dicari oleh atjehwatch.com, belum ditemukan datanya.
Dapil Empat
Berdasarkan situs yang sama, sosok Taufik dari Gerindra per 24 Mei 2019, melaporkan kekayaannya sebesar Rp.9.305.340.258.
Kemudian Alaidin Abu Abbas dari Partai Demokrat per 3 Mei 2019, melaporkan kekayaan yang dimilikinya sebesar Rp.6.096.326.284.
Bardan Sahidi dari PKS, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan menjadi Rp.1.159.362.195.
Sedangkan Muhammad Ridwan dari PDI Perjuangan, per 14 Juni 2019, melaporkan kekayaan sebesar Rp.1.840.000.000.
Yang menarik, Hendra Budian dari Golkar, per 31 Desember 2018, ia melaporkan kekayaan yang dimilikinya Rp.-20.000.000 atau masih terutang Rp20 juta.
Sedangkan Salihin dari PKB, berulangkali dicari atjehwatch.com disitus yang sama, ternyata belum ditemukan datanya.
Dapil Lima
Saiful Bahri atau akrab disapa Pon Yahya dari Partai Aceh tercatat sebagai anggota DPR Aceh periode 2019-2024 terkaya dari daerah pemilihan (Dapil) Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Dikutip dari situs elhkpn.kpk.go.id, Saiful Bahri melaporkan harta kekayaannya per 31 Desember 2018 senilai Rp.40.875.578.944.
Urutan kedua disusul Fakhrurrazi H. Cut dari PPP yang melaporkan per 31 Desember 2018, memiliki harta senilai Rp.7.834.738.326.
Posisi ketiga ada Muslim Syamsuddin Partai SIRA per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaannya sebesar Rp.6.053.972.000. Kemudian ada Nuraini Maida dari Golkar per 31 Desember 2018 melaporkan kekayaannya senilai Rp.4.338.139.585.
Tantawi dari Partai Demokrat per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan senilai Rp.3.860.500.000. Kemudian Ismail A. Jalil dari Partai Aceh yang melaporkan kekayaannya per 20 Juli 2018 dengan nilai Rp.3.126.750.000.
Selanjutnya, Tarmizi dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaannya sebesar Rp.2.838.619.768. Sedangkan Armiyadi dari PKS, per 4 Mei 2019, melaporkan hartanya senilai Rp.2.730.500.000.
Mukhtar Daud dari PNA, per 17 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.2.682.292.769. Sementara Ridwan Yunus dari Gerindra, per 14 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.2.150.474.680.
Sofyan Puteh dari PAN, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan senilai Rp.1.602.100.000. Terakhir, Mawardi dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.1.102.510.000.
Dapil Enam
Enam orang diantaranya mewakili aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi kabupaten Aceh Timur.
Berdasarkan situs elhkpn.kpk.go.id, Tgk.Muhammad Yunus M.Yusuf dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, Rp.1.954.212.397. Kemudian Muhammad Yunus dari Partai Demokrat, per 27 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.18.593.000.000.
Selanjutnya, H. Murhaban Makam dari PPP, per 22 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.11.065.395.198. Sementara Ridwan atau Nektu dari PDA, per 22 April 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.5.867.749.161.
Terakhir, Iskandar dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, di situs yang sama tercatat Rp.75.067.726. Terkait hal ini, atjehwatch.com mengonfirmasi Iskandar, dan yang bersangkutan mengaku bahwa data tersebut ada kekeliruan.
“Ada kekeliruan. Kita melaporkan semiliar lebih. Ada berkas sebagai peninggal sama saya,” ujarnya. Sedangkan data milik Martini, berulangkali dicari atjehwatch.com di situs yang sama, belum ditemukan.
Dapil Tujuh
Berdasarkan catatan di situs elhkpn.kpk.go.id, dewan yang melaporkan harta terbanyak adalah H. Jauhari Amin dari Gerindra. Jauhari per 2 Agustus 2019 melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.42.430.029.484.
Posisi kedua disusul Asrizal Asnawi dari PAN. Dimana, per 29 November 2018, dewan incumbent ini melaporkan harta kekayaannya senilai Rp.1.578.505.156
Ketiga ada Suryani dari PKS, yang per 28 Mei 2019, melaporkan kekayaannya senilai Rp.1.456.200.000.
Sedangkan posisi ke empat ada Irfansyah, politisi termuda Partai Aceh, yang per 31 Desember 2018, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.1.405.050.966.
Selanjutnya, ada Syamsuri dari Partai Nasdem, yang per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Rp.156.005.307.
Terakhir, ada Muhammad Rizky dari Golkar, yang per 31 Desember 2018, melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya masih minus Rp.-100.000.000, atau terutang 100 juta.
Sedangkan Nora Idah Nita, berulangkali dicari atjehwatch.com di situs yang sama, belum ditemukan datanya.
Dapil Delapan
Sosok Ali Basrah dari Golkar, per 31 Desember 2018, melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya senilai Rp.1.646.791.963.
Kemudian Yahdi Hasan, dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.381.000.000. Sedangkan Nurdiansyah Alasta dari Partai Demokrat, per 23 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.1.226.000.000.
Sementara Junedi dari Hanura, per 8 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Rp.1.663.212.064 Terakhir, Rijaluddin dari PKB, per 7 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya Rp.4.544.999.766.
Dapil Sembilan
Berdasarkan situs elhkpn.kpk.go.id, Teuku Sama Indra, mantan bupati Aceh Selatan yang mencalonkan diri Partai Demokrat, per 27 Mei 2019, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Rp.6.775.582.627.
Kemudian Asmidar dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Rp.10.910.000.000. Selanjutnya, Sartina NA dari Golkar, per 1 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.7.017.369.998.
Sedangkan Syarifuddin dari PKB, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaannya senilai Rp.16.318.772.702. Sosok Attarmizi Hamid dari PPP, per 30 Mei 2019, melaporkan kekayaan miliknya senilai Rp.764.000.000.
Safaruddin dari Gerindra, per 17 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.435.000.000. Terakhir, Hendri Yono dari PKPI, per 13 Mei 2019, melaporkan kekayaan miliknya senilai Rp.300.000.000.
Sedangkan Safrizal dari PNA dan Irfanusir dari PAN, berulangkali dicari atjehwatch.com dari situs yang sama, datanya belum ditemukan.
Dapil Sepuluh
Dikutip atjehwatch.com dari situs elhkpn.kpk.go.id, Azhar Abdurrahman selaku bupati dua periode di Aceh Jaya dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Rp.5.369.963.767.
Kemudian Tarmizi juga dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya senilai Rp.756.576.315.
Kemudian Herman dari Partai Demokrat, per 31 Desember 2018, melaporkan harta miliknya senilai Rp.1.092.397.582. Terbanyak adalah Edi Kamal dari Partai Demokrat, per 14 Mei 2019, melaporkan harta miliknya senilai Rp.18.787.080.836.
Sedangkan TR. Keumangan dari Golkar, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan senilai Rp.14.655.174.172. Sosok Fuadri dari PAN, per 26 Maret 2019, melaporkan kekayaan senilai Rp.1.530.801.726.
Terakhir H. Asib Amin dari Gerindra, per 1 Juni 2019, melaporkan kekayaan miliknya senilai Rp.11.147.234.489.
Sementara Zaenal Abidin dari PKS dan Zaini Bakri dari PPP, hingga berita ini diturunkan, belum ditemukan data miliknya. []