MEULABOH – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat menyerahkan bantuan kepada Safwan (60) di Gampong Pasi Mesjid, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, JumatJumat (3/7/2020) .
Safwan merupakan salah satu masyarakat fakir miskin di Gampong Pasi Mesjid. Ia tinggal bersama suaminya M. Said (70) di gubuk reyot terbuat dari papan dan pelepah rumbia.
Selain kondisi rumah yang tidak layak huni, kondisi sumber airnya pun sangat memprihatikan, yang hanya menggunakan sumur galian tanpa ada pembatasnya, dan hanya menggunakan penghalang dengan melingkari penghalang dengan plastik di sekelilingnya.
“Ketika kita lihat kondisi nek Safwan memang sangat memprihatikan,” ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H. Khairul Azhar, S.Ag.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H. Khairul Azhar, S.Ag didampingi Kepala Seksi Bimas Islam, Drs. H. Mulyadi dan Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Drs. H. Jakfar.
Khairul menjelaskan, bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, dan telur tersebut merupakan program gemar sedekah bagi pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat yang dilakukan setiap hari Jumat.
“Ini merupakan sedekah dari pegawai Kantor Kemenag Aceh Barat untuk membantu umat yang membutuhkan,” jelas Khairul.
Khairul menambahkan, bantuan yang terkumpul setiap hari Jumat tersebut tidak hanya disalurkan kepada fakir miskin, namun juga disalurkan kepada penerima lainnya, seperti bantuan untuk korban bencana.
Khairul berharap, dengan terlaksananya aktivitas gemar sedekah, dapat membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan dan dapat meningkatkan rasa kepedulian antar sesama dari pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat.
“Semoga dengan adanya program gemar sedekah, dapat membiasakan kita untuk terus menerus bersedekah di jalan Allah SWT,” ucapnya.
Sementara itu, Safwan (60) mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diterimanya. “Mudah-mudahan panyang umu, mudah raseki, dan geubri kesehatan le Allah SWT (Mudah-mudahan panjang umur, dimudahkan rezeki, dan diberikan kesehatan oleh Allah SWT),” ucap Safwan.
Safwan mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hanya menunggu penghasilan dari suaminya M. Said yang berprofesi sebagai petani. Di usia yang lanjut, M. Said masih bercocok tanam di sawah.
Selain itu, Safwan mengaku juga pernah dijanjikan diberikan bantuan rumah layak huni dari suatu pihak, namun sampai saat ini belum ada kepastian.
Sebelumnya Safwan juga memiliki rumah bantuan pasca Tsunami, namun sejak anaknya menikah dan mempunyai anak, rumah yang kecil tersebut diberikan untuk tinggal anaknya, karena tidak memungkinkan tinggal bersama.[]