Jakarta- Anggota Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI dari Papua Filep Wamafma meminta agar pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi dan komunikasi dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dibandingkan dengan perang terbuka di Ilaga.
“Saya berharap perlu ada diplomasi politik antara TNI, Polri dan OPM agar ada solusi terbaik, ini untuk menyelamatkan warga sipil,” kata Filep kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/5).
Tantangan perang itu, kata Filep, menunjukkan belum ada tanda berakhirnya konflik di Papua sampai saat ini. Menurutnya, keputusan untuk melakukan perang antara TNI/Polri dengan OPM justru merugikan banyak pihak, termasuk warga sipil.
“Saya pikir, konflik itu tak akan pernah selesai bila tak ada komunikasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Filep meminta agar pemerintah lebih mengedepankan strategi diplomasi dan membangun komunikasi ketimbang meladeni perang.
Ia pun meyakini OPM pasti memiliki kemauan untuk berdialog untuk menyelesaikan kemelut konflik tersebut.
“Dialog itu sebagai langkah tepat dibanding masing-masing pihak menunjukkan kehebatan atau bertahan pada prinsipnya. Lalu jadi korban masyarakat sipil,” kata Filep.
OPM sebelumnya sempat menabuh genderang perangd engan TNI-Polri. Bahkan mereka telah memilih untuk melakukan lokasi perang di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak,Papua.
Juru Bicara TPNB-OPM Sebby Sambom mengatakan lokasi tersebut dipilih karena diklaim jauh dari jangkauan warga sipil.
Di sisi lain, TNI mengaku tak masalah dengan lokasi perang tersebut. Bahkan, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III TNI, Kolonel CZI IGN Suriastawa mengatakan TNI dan Polri siap menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.