Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Internasional

Balada Muram dan Kelam Kota Emas Tertinggi di Dunia

Admin1 by Admin1
29/05/2021
in Internasional
0
Balada Muram dan Kelam Kota Emas Tertinggi di Dunia

Pemandangan kota La Rinconada di Peru. (Yo via Wikimedia Commons)

Jakarta,- Tak jauh dari kemegahan dan kemeriahan di Machu Picchu, berdirilah sebuah kota yang kaya emas beraura muram.

La Rinconada merupakan kota tambang emas di Peru. Berada di ketinggian 5.100 meter di atas permukaan laut, kota ini merupakan kawasan pemukiman tertinggi di dunia.

Terletak sekitar 40 mil di utara Danau Titicaca dan hanya 10 mil dari perbatasan Bolivia, La Rinconada adalah daerah terpencil yang tidak banyak dikunjungi penduduk bahkan wisatawan di Peru.

Mayoritas penduduknya merupakan pekerja tambang emas. Demi membuat asap dapur tetap mengepul, mereka naik turun gunung yang curam setiap harinya.

Walau namanya “kota emas”, namun kehidupan masyarakatnya masih jauh dari standar kehidupan kaum sultan. La Rinconada juga sudah lama dikenal sebagai kawasan pemukiman kumuh tertinggi di dunia.

Mengutip Atlas Obscura, sejak tersiar kabar bahwa emas ditemukan, puluhan ribu penambang berdatangan ke La Rinconada demi mencari peruntungan dengan bekerja untuk perusahaan pertambangan di sana.

Antara 2001 dan 2009, populasi kota tertinggi di dunia ini melonjak lebih dari 230 persen.

Perusahaan pertambangan tersebut beroperasi di bawah apa yang mereka sebut sebagai struktur “informal” yang disebut sistem cachorreo.

Para penambang bekerja sepanjang bulan dan tidak menerima bayaran, namun setelah bekerja 30 hari mereka dipersilakan untuk meninggalkan tambang dan membawa pulang sebanyak mungkin bijih yang ditemukannya.

Masalahnya, tentu saja tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak emas yang ada di bijih yang mereka bawa pulang, jadi bayaran mereka bergantung pada keberuntungan.

Banjir penambang dan sistem pengupahan yang dipertanyakan tentu saja mendatangkan suram di La Rinconanda.

“Kota besar” yang berpenduduk 50 ribu jiwa ini tidak memiliki pipa ledeng atau sanitasi, karena tidak perencanaan tata kota yang matang.

Tanahnya terkontaminasi merkuri, dan tanpa tempat pembuangan sampah, penduduk yang lebih bertanggung jawab menguburnya di luar kota atau membakarnya di jalan, sementara yang lain membiarkannya di pinggir jalan.

Eksistensi La Rinconada terus menjadi sorotan kelompok perlindungan hak asasi manusia sampai kelompok pecinta lingkungan.

Pemerhati alam berpendapat kalau lingkungan pegunungan yang dulunya murni kini telah dihancurkan demi butiran emas.

Para penambang mengekstraksi emas dengan tangan menggunakan merkuri – zat paling melimpah kedua yang bisa ditemukan di sini, setelah emas.

Tanah, udara, air, dan salju di La Rinconada, bersama dengan hampir semua hal di hilir, semuanya tercemar.

Mengutip History Daily, La Rinconada begitu tinggi sehingga kondisi cuacanya menyerupai pantai barat Greenland, meski hanya berjarak 14 derajat dari garis katulistiwa.

Musim panasnya basah, musim dinginnya kering; siang hari dingin, malam membeku.

Rumah-rumah di sini hanya dibangun dari lembaran timah dengan sedikit atau tanpa sekat.

Hipoksia adalah masalah kesehatan yang signifikan di antara warganya, karena tingkat oksigen yang rendah di dataran tinggi.

Terdapat juga kasus kontaminasi yang signifikan oleh merkuri akibat praktik penambangan. Penambang memurnikan bijih dengan menggiling dan mengolahnya dengan merkuri lalu menyaringnya hanya dengan kain.

Sangat sulit untuk mencapai kota ini, tidak ada rute bus terjadwal antara La Rinconada dan kota terdekat Puno dan Juliaca yang lebih besar. Satu-satunya akses ialah kendaraan pribadi dan disambung pendakian gunung.

Bagi mereka yang memutuskan untuk menjelajah ke kota terpencil ini, mereka harus tahu bahwa La Rinconada bukan satu-satunya destinasi yang wajib disambangi saat berada di Peru.

Ada beberapa atraksi lain yang semuanya dapat dicapai dalam satu hari perjalanan dari La Rinconada dan Juliaca di dekatnya.

Wisatawan juga dapat menjelajahi Maras Salt Flats, Sacred Valley, Kepulauan Uros yang terapung, dan yang paling terkenal, reruntuhan di Machu Picchu.

Sumber: CNNIndonesia

Previous Post

Kapolda Tinjau Posko Gampong PPKM Mikro di Abdya

Next Post

Anggota DPD Papua Minta RI dan OPM Ambil Jalur Diplomasi

Next Post
Anggota DPD Papua Minta RI dan OPM Ambil Jalur Diplomasi

Anggota DPD Papua Minta RI dan OPM Ambil Jalur Diplomasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Ambulans Nyemplung Diseruduk Truk, Jenazah Mengapung di Sungai Bali

Oknum TNI AL Pembunuh Warga Aceh Utara Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup

23/05/2025
Seorang Warga Meninggal dalam Kebakaran di Aceh Tenggara

Seorang Warga Meninggal dalam Kebakaran di Aceh Tenggara

23/05/2025
Bang Yong Diduga Lecehkan Anak Dibawah Umur Hingga Lima Kali

Bang Yong Diduga Lecehkan Anak Dibawah Umur Hingga Lima Kali

23/05/2025
HT Ibrahim: Revisi UUPA Butuh Kerja Sama Semua Pihak

HT Ibrahim: Revisi UUPA Butuh Kerja Sama Semua Pihak

23/05/2025
Bupati Aceh Barat Endus 2 Oknum ASN Tak Setor Infak Rp 1,5 M

Nyan, 2,5 Juta Belanja Jasa Notaris Koperasi Merah Putih Pidie

23/05/2025

Terpopuler

Geuthe, Sosok Iskandar Pria Kelahiran Bireuen CEO Indonesia Airlines

Owalah, Kemenhub Bilang Indonesia Airlines Milik ‘Putra Aceh’ Gak Jelas

22/05/2025

Yayasan Jabal Ghafur Akhirnya Temui Mahasiswa, Apa Saja yang Disepakati?

Nyan, 2,5 Juta Belanja Jasa Notaris Koperasi Merah Putih Pidie

Koperasi Merah Putih Syariah Pantai Perak Susoh Terbentuk

Saiful Amri, Hacker Aceh yang Ditakuti Dunia

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com