BANDA ACEH – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Wilayah Aceh mengadakan diskusi publik dengan mengusung tema “Arah Baru Kepemimpinan Aceh: Peluang dan Tantangan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Aceh di Aula Dinas Sosial Aceh, Minggu 19 Januari 2025.
Ketua Panitia Muhammad Wudda Fauzan dalam laporan nya menyampaikan, KAMMI sebagai organisasi kepemudaan tugasnya terus mengawal dan mengawasi kebijakan dari pemerintah. Dan juga melihat bagaimana masyarakat Aceh itu sejahtera dan itu harus berkaitan dengan ekonomi Aceh. Sebagai salah satu daerah dgn otonomi khusus Aceh haruslah bisa mensejahterakan masyarakat dgn dana yang banyak dari pemerintah pusat.
Dalam kata sambutannya, Ketua KAMMI Wilayah Aceh M. Syauqi Umardian menyampaikan bahwa Aceh masih menjadi daerah termiskin di Sumatra maka perlu adanya solusi untuk itu.
“Hingga itu berkaitan dengan kejadian di Aceh soal TPPO & kondisi perekonomian yang kurang bagus di Aceh sehingga orang Aceh mencoba mencari pekerjaan di luar tetapi malah terjadi lubang kejahatan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Syauqi mengharapkan para pemateri bisa memberi pandangan terkait perekonomian Aceh kedepan dan pastinya untuk Pemerintah Aceh selanjutnya.
Acara ini dihadiri oleh Pemateri Arif Fadillah S. I.kom M.M, Sekretaris Komisi I DPRA, Tuanku Muhammad S. Pd.i M.Ag., Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Munardi Nazwar S. T., Wakil Ketua KADIN.
Arif Fadillah, dalam penyampaiannya perlu penguatan regulasi dalam revisi UUPA dan mendorong untuk bisa di revisi tingkat DPR RI.
“Juga harus ada penguatan pendapatan Aceh dari hasil migas, yg saat ini bermasalah terkait bagi hasil. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dengan kegiatan yang bagus, seperti komunikasi dengan anggota dewan DPR RI. Sehingga proyek yang berkontribusi bagi masyarakat bisa lebih cepat dan betul-betul terbangun. Harus terus terlibat bekerja sama dengan lembaga luar baik Kadin dan OKP yaitu KAMMI yang akan bisa kita bangun sebagai mitra dan komunikasi yang baik. Serta menyampaikan kesimpulan yang paling penting bahwa UUPA punya potensi luar biasa untuk perekonomian Aceh, hanya menjadi pekerjaan khusus pada saat implementasinya,” kata dia.
Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta mulai dari masyarakat umum, mahasiswa dan undangan gabungan lintas OKP di Aceh. []