JANTHO – Sejumlah warga di pesisir Aceh Besar mengeluh keberadaan truk pengangkut tanah dan batu yang dinilai abai terhadap keselamat pengguna jalan lainnya. Terutama pengguna sepeda motor yang melintas di sepanjang laksamana Malahayati hingga Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar.
“Truknya besar dan tanah yang diangkut sering berjatuhan sepanjang jalan. Ini dapat mengakibat kecelakaan bagi pengguna jalan. Kemarin saya jatuh akibat tumpukan tanah liat yang berceceran di jalan,” kata Ikhwanul, 37 tahun, warga Lamteuba, Kabupaten Aceh Besar.
Tanah tersebut, katanya, jatuh dari mobil pengangkut tanah yang tak dihiraukan oleh para sopir. Tanah tersebut kemudian mengeras serta membentuk gundukan kecil-kecil di sepanjang jalan Krueng Cut hingga Krueng Raya.
“Pemkab Aceh Besar sendiri, sepertinya abai terhadap hal ini,” kata Ikhwanul lagi.
Sementara itu, Sayuthi, 23 tahun, warga Kahju, menambahkan bahwa maraknya truk pengangkut tanah di jalan Laksamana Malahayati harusnya juga diimbangi dengan kebersihan jalan serta keselamatan pengguna jalan lainnya.
“Jadi pengelola harusnya bukan hanya mengejar pembangunan proyek semata tapi juga membersihkan tanah yang berceceran di jalan itu. Kalau mengeras bisa membuat orang celaka,” kata Sayuthi.
Pihaknya berharap Pemkab Aceh Besar segera menindaklanjuti keluhan warga di Aceh Besar.
“Selama ini kita seperti tak ada bupati. Keluhan warga di pesisir tak pernah ditanggapi,” ujar Sayuthi lagi. []