CALANG-SMA Negeri 1 Calang sukses menggelar kegiatan pelatihan menulis fiksi dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) untuk pengurus dan anggota OSIS di Aula sekolah setempat Kamis, 31 Oktober 2019.
Pelaksana Tugas Kepala SMA Negeri 1 Calang Nini Afriana, M.Pd menyampaikan, kegiatan pelatihan menulis FIKSI/OPSI dikuti oleh 60 orang peserta, ini merupakan salah satu kegiatan unggulan dari program sekolah zonasi 2019 yang bertujuan untuk mendorong tumbuhnya kemampuan peserta didik berpikir ilmiah sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menulis baik tulisan fiksi maupun OPSI.
“Kegiatan ini dapat melatih dan memberikan pengalaman untuk melakukan penjelajahan atas fenomena alam di sekitar, mempertanyakan, dan menganalisa secara ilmiah, yang akhirnya hasil tersebut dapat dituangkan dalam bentuk tulisan,” ujar Nini.
Pada kegiatan tersebut Nini sengaja mengundang Tim IGI Aceh Jaya untuk menjadi narasumber, menurutnya selama ini mereka sangat aktif dalam menebar virus literasi.
Dalam pelatihan tersebut Tim Literasi IGI Aceh Jaya menyuntik semangat siswa dengan menunjukkan buku hasil karya guru dan siswa Aceh Jaya yang tergabung dalam Buku Antologi Aceh Jaya bercerita. Bukan hanya itu mereka juga membagikan tips dan trik menulis mudah bagi pemula serta hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi menulis dari dalam diri.
Selain itu, siswa SMA Negeri 1 Calang juga diperkenalkan aplikasi Menemu Baling (Menulis dengan mulut membaca dengan telinga) yang merupakan salah satu kanal gagasan ikatan guru Indonesia. Harapannya, agar tidak ada lagi alasan tidak punya waktu untuk menulis karena melalui aplikasi Voice to text text to voice menulis dapat semudah berbicara.
Disela-sela kegiatan Tim IGI Aceh Jaya melakukan video conference dengan Qusthalani,M.Pd salah satu guru berprestasi Aceh yang sudah berhasil mengantarkan peserta didiknya menjadi juara OPSI di tingkat Nasional. Dalam video singkat tersebut beliau membagikan pengalaman serta tips dan trik sukses mengikuti OPSI ke depan.
“Angkat permasalahan yang terjadi di sekitar kita jangan mengangkat permasalahan dari daerah lain. Misal kita mengangkat masalah air bersih kurang cocok di Aceh, karena mayoritas masyarakat Aceh tidak bermasalah dengan air bersih. Namun, kita bisa mengangkat obat-obat tradisional resep indatu atau fenomena-fenomena yang sering terjadi di sekitar tetapi luput dari perhatian banyak orang. Seperti berapa lama hewan kaki seribu menggulung dan membuka lilitan tubuhnya. Meneliti sebenarnya sesederhana itu,” ujar Duta Rumah Belajar Aceh ini.
Tim Literasi IGI Aceh Jaya juga meminta list nomor WA siswa yang berminat belajar menulis lebih dalam lagi untuk kemudian dibimbing dan dibina. Harapannya siswa siswi SMAN 1 Calang dapat melahirkan sebuah buku, minimal Sabura (Satu buku rame-rame).
Adapun Tim Literasi IGI Aceh Jaya yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut adalah Viza Suhanna M Pd M TESOL, Nuriana S Pd, Maswadi S Pd, Ernal Nofiandri S Pd, T. Julizal S Pd, dan Yusni S Pd MSi.